Anatomi Buku
RESUME
Pertemuan
ke-16 Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Gelombang
: 26
Narasumber
: Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD
Moderator
: Arofiah Afifi
Seperti biasa, sebelum narasumber
mengambil alih kegiatan pelatihan moderator akan selalu membuka pertemuan
dengan gaya masing-masing. Kali ini, moderator mengawali kegiatan dengan
menyapa peserta dengan memberikan pantun sebagai berikut.
Makan santen campur gulai
Rasanya sangat penuh kelezatan
Sebentar lagi kelas akan kita mulai
Ibu bapak hebat mari kita saksikan.
Sebagai gambaran kegiatan selama
dua ke depan, moderator memaparkan dua sesi yang akan dilalui. Adapun kedua
sesi tersebut, yaitu:
1. Penyajian Materi
2. Sesi Tanya Jawab
Setelah memaparkan sesi yang akan
dilalui, moderator mengajak seluruh peserta membuka kegiatan dengan
bersama-sama berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing dengan
harapan jalannya kuliah malam ini lebih
hidmat dan ilmu dapat diserap dengan baik.
Moderator membuat peserta menjadi
penasaran malam ini karena menurutnya materi malam ini adalah materi yang
sangat penting bagi dunia literasi dan luar biasa. Materi tersebut akan
dibawakan dengan unik, menarik,
mengingatkan saya seolah sedang belajar di dunia lain. Menurutnya “itulah hebatnya kelas belajar menulis karena semua
ilmu ada di sini, terangkum sangat apik
dan indah serta spektakuler”. Agar peserta tidak penasaran berkepanjangan,
moderator pun membocorkan bahwa materi malam ini adalah “Anatomi Buku”. Wah
pantas saja dia mengatakan materi ini dikatakan penting dan luar biasa. Saya
sendiri baru mendengar materi ini. Selama duduk di bangku kuliah dan selama
menjadi guru tidak pernah mendengar materi ini. Mendengar anatomi buku. Pasti Ingatan kita akan melayang pada
dunia biologi, benar kan? Anatomi yang kita fahami, itu susunan atau bagian-bagian tubuh.
Sebelum narasumber nongol
membersamai peserta dalam pertemuan malam ini, terlebih dahulu moderator
memperkenalkan dirinya. Beliau bernama Arofiah
Afifi biasa dipanggil atau lebih dikenal dengan Ovi. Beliau alumni BM
gelombang 24 satu gelombang dengan ibu
Master formula 1 yaitu ibu Mutmainnah selaku ketua kelas.
Selagi menunggu narasumber,
moderator membagi profil pemateri malam ini dengan membagikan tautan https://www.cikgutere.com/2021/01/tere-bukan-liye.html.
Melalui tautan ini, peserta dapa t mengetahui secara mendalam tentang jati diri
sang narasumber.
Narasumber yang ditunggu-tunggu
pun hadir. Sebelumnya beliau menyapa Guru Besar Blogger kita, Om Jay @Wijaya
Kusumah, Prof. Eko dan Tim Solid Om Jay. Selain itu memberikan ucapan selamat
juga kepada moderator hamndal malam ini Bu Ovi serta
kepada semua peserta pelatihan.
Rupanya sang narasumber sejak
kecil mempunyai impian besar untuk menjadi seorang penulis buku. Tidak heran
apabila beliau ke Bandung, maka akan berusaha untuk mengunjungi Toko Buku
Gramedia. Berkat asuhan Om Jay dalam Belajar Menulis, kini akhirnya impiannya
tercapai. Sejak tahun 2020 impiannya untuk menjadi penulis tercapai bahkan pernah
dalam beberapa kesempatan mengikuti kegiatan Kemdikbud di Bali, Yogya, dan
Jakarta. Beliau ketika memperkenalkan diri bahwa salah satu buku yang terpajang
di rak utama Gramedia itu adalah tulisannya sehingga karyawan toko buku
terkenal itu minta foto bersamanya.
Setelah dipandang cukup
memperkenalkan diri sebagai penyemangat peserta dalam pelatihan ini, narsum pun
memperkuat kembali topik pertemuan malam
ini yaitu “Anatomi Buku”.
Adapun materi anatomi buku
disampaikan lewat modul yang diposting lewat WAG. Selanjutnya para peserta
diminta untuk membacanya secara sesuai dengan gaya masing-masing.
Narasumber menginformasikan bahwa
point dari materi anatomi buku yang disajikan dalam modul sifatnya ideal. Tidak
perlu harus ada semua dalam buku yang akan atau sedangbahkan telah peserta
tulis. Biasanya, saat kita akan menerbitkan buku, baik di penerbit Indie maupun
mayor, kita akan diberi informasi tentang kelengkapan naskah atau isi buku.
Sebagai penulis, kita harus siap menyesuaikan kelengkapannya. Pada materi yang
disampaikan Pak Roma terkait dengan membuat daftar isi, indeks, dll itu bisa
memperkaya materi yang ada di modul anatomi buku yang disampaikannya.
Selanjutnya setelah membaca
modul, peserta pelatihan dipersilakan untuk bertanya terkait hal-hal yang
dianggap perlu didiskusikan.
Bunga mawar bunga selasih.
Warna cerah tiada dua.
Sekian dulu
materi sementara inih .
Dipersilahkan bagi yang mau bertanya .
P1
Assalamualaikum Ibu saya bu Elmi dari Riau mau bertanya :
1.
Apa saja yang harus kita lakukan dalam menyusun
sebuah buku agar menjadi satu kesatuan.
2.
Apakah ada perbedaan menulis buku dengan menulis
di blog.
3.
Apa saja alur yang kita perlukan dalam menulis
sebuah buku
4.
Bagaimana cara merancang naskah buku yang baik
5.
Apa saja yang harus kita siapkan agar menjadi
penulis buku yang profesional.
Demikian Ibu mohon petunjuknya terima kasih
JP1
1.
Menurut pengalaman hal yang bs kita lakukan
tentunya adalah mulai dari menentukan tema yang akan mengikat keseluruhan isi
buku. Kemudian menentukan judul yg relevan dgn tema. Setelah itu, kita susun yang
disebut dengan outline buku. Nah, outline ini maksudnya seperti text matter yang
ada pada penjelasan modul.
2.
Tentu ada bedanya, Bu. Jika menulis di blog itu
hanya berupa artikel sedangkan buku itu terdiri dari kumpulan artikel. Jadi
tantangan dan kepuasannya kalu bagi saya itu sangat jauh berbeda.
3.
Alur di sini sebetulnya merupakan langkah-langkah
menulis buku ya, Bu. Nah, menurut saya langkah pertama adalah Ibu harus
memahami anatomi buku terlebih dahulu. Baru mulai mengumpulkan bahan bukunya.
4.
Menurut saya caranya adalah dengan membuat
outline yang jelas, Bu. Bisa mengikuti pertanyaan2 pemandu sprti 5 W + 1 H
5.
Yang pertama adalah Niat lalu Doa dan Usaha.
P2
Selamat malam, Saya Sita BM 26. Mohon ijin bertanya. Tadi bunda There
menyampaikan seperti ini "Point yg
ingin sy garis bawahi dr materi yg ada di modul adl bhw anatomi buku yg
disajikan dlm modul itu sifatnya ideal. Tidak perlu harus ada semua dlm buku yg
akan atau sedang bhkn telah Bpk/Ibu tulis. Pertanyaan saya, Kalau sifatnya
ideal, seharusnya justru semuanya ada dalam buku yang akan kita tulis, tetapi
bunda There menyampaikan Tidak perlu harus ada semua dalam buku yang akan kita
tulis. Mohon penjelasan. Terima kasih 🙏🏻
JP2
Slmt mlm, Bu Sita. Pertanyaan ini yg sy tunggu 😅.
Seperti yg sy sampaikan bhw anatomi buku yg sy jelaskan di modul itu sifatnya
ideal krn mmg sangat lengkap dan sangat rinci.
Bahkan sy membaca bbrpa artikel dr sumber berbeda terkait dgn anatomi
buku ...itu lbh sederhana. Hanya ada bagian awal, isi, dan akhir/penutup.
Di sumber lain juga berbeda. Shg sy meramunya. Dgn tujuan, agar
Bpk/Ibu mengetahui scr lbh jelas dan rinci bagian per bagian dr anatomi bukunya.
Mmg betul speti yg Bu Sita smpaikan, jika ideal harusnya buku kita
mengikuti anatomi tsb. Namun, mksd saya mngtkan bhw tdk harus semua, krn mmg
perlu kita sesuaikan dgn jenis bukunya.
Jika yg kita tulis bukan buku yg berdasarkan penelitian atau buku
ilmiah, tentunya tdk perlu selengkap itu bagian - bagian bukunya.
Apalagi jika buku kita merupakan kumpulan resume, maka mnrt saya sprti
indeks, glosarium, catatan kaki, tidak diperlukan.
P3
Nama Yandri Novita Sari. Dari gelombang 25.
Izin bertanya untuk narasumber kak.
1.
Apa resep rahasia agar buku kita di kategorikan
baik dan menarik bu? Sama halnya seperti burger yang enak tentu buku yang baik dan menarik juga ada resep
rahasianya.
2.
Apakah anatomi buku bagian sampul dan judul,
salah satu penarik utama pada buku yang kita tulis agar di lirik dan diminati
pembaca bu?
Mohon penjelasannya bu, terimakasi sebelumnya bu.🙏
JP3
1.
Resep rahasianya sy bisikin yaa ... Hehehe.
Bpk/Ibu, salah satu resep rahasia agar buku kita dikategorikan baik dan menarik
bahkan lolos di penerbit mayor shg direkomendasikan / dijual di toko buku besar
adl buku kita harus relevan dan aktual dgn kebutuhan pasar saat ini. Ini yg
paling penting. Coba Bpk/Ibu menulis buku ttg Kurikulum Merdeka dan topik2
terkait guru penggerak pasti buku Bpk/Ibu akan laku (baik) krn sedang dicari
dan diminati oleh banyak org. Menarik, tentu sj bkn hny tampilan / layoutnya saja,
melainkan outline dan keseluruhan isi naskahnya juga. Caranya, ambil sudut
pandang yg berbeda dgn yg sudah ada. Misalnya jika org lain membuat burger dgn
resep dan susunan yg standar, Ibu buat burger dgn kearifan lokal atau burger
utk vegetarian shg dagingnya diganti dgn bahan lain. Nah, modifikasi sprti ini
terapkan juga pada buku kita. Walaupun tema dan bahkan judul bukunya sama, tapi
ada sudut pandang yg berbeda yg membuatnya menarik shg org penasaran.
2.
Tepat sekali, Bu. Judul juga penentu utk mengundang
org tertarik membaca bahkan membeli buku kita. Cb Ibu jalan2 di blog sy, nti
ada artikel ttg cara menulis judul yg diminati oleh bnyk pembaca.
P4
Agus Winarno
Pangkalan Bun, Kalteng
Gelombang 25
Bagaimana Kiat bisa memiliki
kemampuan untuk membedah bagian per bagian dari sebuah buku?
JP4
Utk bisa punya kemampuan tentunya butuh proses ya, Pak. Ibaratnya
butuh jam terbang. Semakin banyak kita berlatih maka kita akam semakin mampu.
Utk memiliki kemampuan ini, selain berlatih, Bpk juga bs membaca2 buku
best seller utk inspirasi
Dan, jangan lupa ...modulnya dibolak balik ya, Pak. Spy semakin
terbiasa dgn bagian - bagian bukunya. 🙏
Intinya learning by doing, Pak Agus. Tetap smngt.
P5
Perkenalkan saya ibu There dari Pangkalpinang, sbg peserta dari
gelombang 24.
Beberapa hal yg ingin saya tanyakan :
1.
Pentingnya anatomi buku, adalah agar buku kita
tampak ciamik. Apakah ini sebuah keharusan mengikuti susunan yg ada pada setiap
bagiannya ? Atau hanya untuk sebuah kebiasaan saja ?
2.
Secara umum, apakah ke-4 bagian anatomi buku
tersebut wajib ada ?
3.
Apakah perbedaan antara kata pengantar dan
prakata ?
4.
Sebaiknya, atau pada umumnya, ada berapa bab
dari yg harus kita sajikan sebagai inti sari buku kita?
5.
Terakhir, adakah
tips untuk membuat isi buku menjadi sistematis dan gampang untuk
dipahami ?
Terimakasih mbak Tere
JP5
1.
Susunannya mmg harus diikuti sprti itu, Bu.
Namun bagian per bagian di dlmnya tdk harus semuanya diikuti. Cnth tadi jika
menulis buku dr kumpulan resume tdk perlu selengkap menulis buku ilmiah. Bagian
indeks, glosarium, bisa diskip.
2.
Secara umum betul harus ada.
3.
Seperti penjelasan pd modul bhw kata pengantar
ditulis oleh org lain (bukan penulis buku) bisa oleh pejabat atau tokoh yg
relevan. Nti bukunya Bpk/Ibu bisa diberikan kata pengantar oleh Om Jay sbgai
blogger ternama sdgkan utk prakata ditulis oleh penulis buku sendiri.
4.
Agar buku kita menarik dr segi tampilan
hendaknya mempunyai punggung buku. Bisa lihat cnthnya di modul. Nah, utk bisa
ada punggung buku, biasanya perlu sktr 140 halaman. Atau bs spesifik bertanya
pada penerbit buku. Krn disesuaikan dgn ukuran bukunya. Utk jumlah bab,
sebaiknya bisa 5 atau 6. Sebenarnya hal ini brdasarkan panduan 5 W + 1 H. Kita
menulis buku dgn tujuan mberikan jawaban atas pertanyaan tsb.
5.
Kuncinya ada pada Outline bukunya, Bu. Jadi
tipsnya adl rumuskan outline sesuai pemandu tadi yaitu 5 W + 1 H agar lbh
sistematis dan mudah dipahami.
P6
Selamat Malam, Ibu Tere
Saya Susi, peserta gel 25,
dari Kayu Agung, Sumsel
Menarik sekali uraian malam ini tentang anatomi buku,
apalagi dengan menganalogikan buku sebagai sebuah burger. Tapi, saat
ini helaian buku yang begitu eksotis harus bersaing keras dengan laman laman
yang ada di internet.
Lalu apa kiat kita, penulis pemula ini untuk menundukkan pembaca agar
mau berpaling ke buku, apalagi buku yang ditulis oleh penulis pemula.
Dan, dalam sebuah buku, bagaimana kita menentukan klimaks isi buku
yang kita buat, agar berkesan di hati pembaca.
Terima kasih Ibu, atas pencerahannya.
JP6
Mmg saat ini industri percetakan buku manual bersaing dgn industri
buku elektronik / digital. Maraknya gawai turut mengubah keadaan ini. Klo dulu
ketika kita butuh referensi, maka kita harus mngunjungi perpustakaan
bahkan membeli buku di toko buku. Skg,
kita tinggal searching dan browsing di internet.
Namun, tenang sj, Bu. Wlaupun dmkian, kita ttp percaya bhw buku kita
tetap akan laku di pasaran. Apalagi bagi para penikmat buku cetak. Mrka pasti
akan mencari buku kita di berbagai toko buku. Kiat bagi kita spy hal ini
terjadi adl sprti yg td sy smpaikan bhw kita perlu mencari trend topic skg utk
bisa tahu kebutuhan pasar. Sekalipun kita penulis pemula, jika kita mampu
menulis buku yg sesuai dgn trend pasar, maka buku kita pasti dicari oleh
pembaca.
Agar buku itu berkesam bagi pembaca tentunya kita harus kenal dulu
sasaran buku kita shg dlm merancang isi buku pun akan mengacu pada profil
pembaca kita. Bisa dilihat dr umur, pendidikan, dll.
Kemudian, agar berkesan, isi buku harus melibatkan pembaca dlm narasi
buku yg kita tulis. Mksdnya gali sisi emosional pembaca sedapat mungkin. Jangan
terlalu berteori atau mengajari namun berikan sharing pengalaman yg praktis.
P7
Salam Bu narasumber Teresia Sri Rahayu
Saya Lati dari gel 26.
Izin bertanya
Pertanyaan sederhana saja
1.
untuk daftar pustaka sebuah buku apakah ada
ketentuan minimal daftar pustaka tercantum?
Contoh minimal harus
10 sumber daftar pustaka.
2.
Apa perbedaan blurb dan sinopsis?
Bagaimana membuat sinopsis menjadi menarik minat pembaca
Terima kasih
[22.02, 22/6/2022] +62 852-1662-8447: Oke ....siappp...baru jam 22.02,
Bu.
JP7
1.
Sepengetahuan saya tidak ada ketentuan minimal
mengenai jumlahnya. Namun biasanya ada ketentuan terkait masa waktu. Mksdnya
daftar pustaka yg diambil biasanya 4 - 5 tahun terakhir atau jangka waktu
lainnya. Terutama jika buku ilmiah.
2.
Perbedaan Blurb dan Sinopsis bisa dilihat pada
tautan berikut
https://www.instagram.com/p/CSoGR6bJVeS/?igshid=MDJmNzVkMjY=
Yg terakhir bgmn membuat sinopsis agar menarik pembaca,
sbnrnya yg lbh tepat adl Blurb yg menarik pembaca. Sinopsis yg baik adl yg
menceritakan keseluruhan isi buku scr ringkas.
Sebagai penutup narasumber memberikan sebuah puisi
Perjalanan aksara
kita, memang belum terlalu jauh
Tapi sungguh membuat
kita berpeluh
Dalam setiap waktu
kita selalu berkejaran
Bercumbu dengan
aksara, sementara waktu kerap cemburu karenanya
Banyak kisah, tentu
saja
Banyak rasa, apalagi
Namun semua kita
hadapi bersama,
Dalam derai canda,
yang hingga detik ini tak kutahu kau ada dimana
Satu yang aku tahu,
Kita terus bergandengan,
menggenggam erat satu sama lain,
Meski jarak terpisah
beribu mil disana
Selalu ada rasa haru,
Selalu ada tepuk
tangan
Selalu ada pekik
semangat untuk kita satu sama lain
Sahabat, kita tak
sedang bermimpi kan
Engkau sungguh ada
kan?
Karena...aku selalu
ada
Aku selalu ada, meski
disini diantara dimensi jarak yang tak bertepi
Namun aksara,
literasi menjadikan kita memiliki tempat berteduh yang nyaman, disini...
Percayakan, aku
selalu ada untukmu🤗
Komentar
Posting Komentar